Bandung – Di jaman yang serba modern ini, sudah selayaknya jika pemilik bisnis menguasai Digital Marketing. Keharusan untuk menguasai Digital marketing berlaku untuk semua jenis usaha baik skala besar maupun kecil. Sekarang ini, semua bisnis membutuhkan digital marketing, hal ini tidak terlepas dari kenyataan bahwa mayoritas penduduk Indonesia sudah terhubung dengan internet dan bergantung kepada perangkat elektronik seperti laptop dan smartphone.

Sebagai gambaran, organisasi Climate Ride yang berhasil menggunakan Digital Marketing sebagai sarana mereka untuk mempromosikan gerakan ramah lingkungan dan mampu menyumbangkan dana sebesar $1,5 juta untuk organisasi yang bergerak dalam mendukung gerakan ramah lingkungan. Dengan mengandalkan viralisasi apa yang mereka bagikan di internet dan mampu mendorong orang untuk ikut berprtisipasi dalam acara mereka. Lalu, apa sebenarnya Digital Marketing itu sendiri?

 

Memahami Digital Marketing Strategy

Digital marketing adalah semua usaha marketing yang memanfaatkan alat elektronik atau internet. Semua strategi digital dan channel marketing yang digunakan untuk tetap terhubung dengan konsumen secara online merupakan definisi digital marketing. Dari website, social media marketing, iklan PPC, email marketing, hingga SEO termasuk dalam digital marketing (niagahoster.co.id).

Sumber: Eyler-Werve, Kate_ Frick, Tim – Return on engagement_ content strategy and web design techniques for digital marketing-Focal Press (2015)

Digital Marketing Strategy yang baik harus dapat membantu membuat keputusan tentang bagaimana menggunakan sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi pada platform digital, yang harus melakukan dua hal berikut terlebih dahulu:

  1. Clearly connect digital platform goals to organizational objectives. Artinya, hubungan digunakanya platform digital harus sesuai dengan tujuan yang dimiliki organisasi atau perusahaan.
  2. Define success, so you can make data-based decisions about when to persevere and when to pivot. Artinya, menetapkan kriteria dimana strategi yang diterapkan berhasil dengan tujuan untuk mengetahui strategi itu harus dipakai (dipertahankan) sampai kapan dan harus berganti dengan strategi yang baru.

Semakin bertambahnya kemajuan zaman, “Digital Platform” juga makin meluas. Oleh karena itu, ada dua tantangan strategis utama dalam bidang digital, yaitu:

  1. Mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu seperti, content creation, user experience, web design, web development, analytics and marketing ke dalam satu strategi digital yang koheren.
  2. Mengembangkan prinsip, pedoman, dan tujuan yang digerakkan oleh strategi untuk mencapai  flexibility dan extensibility.

 

Elemen Digital Marketing Strategy

Dalam artikel ini akan membahas tiga komponen utama dari strategi pemasaran digital, yaitu content strategy,
design strategy dan measurement strategy.

  • Content Strategy

Content Strategy membutuhkan pengidentifikasian kelompok pengguna tertentu, kemudian mengembangkan konten dan pokok pesan berdasarkan minat dan kebutuhan audiens, selanjutnya dioptimalkan dengan pemilihan platform distribusi dan akhirnya mendistribusikan konten tersebut secepat mungkin ke audiens. Tujuannya untuk mengembangkan konten yang berharga bagi audiens dan mengirimkanya kemanapun dan kapanpun audienns butuhkan. Content Strategy mencakup beberapa komponen, yaitu:

channels: merupakan setiap platform (situs web, aplikasi, video, email, game, IVAS, dan media sosial) yang dibuat guna mendistribusikan informasi kepada audiens. Dengan tujuan untuk mencari tahu saluran mana yang paling efektif penyebaranya.

messaging strategy: merupakan cara membuat pesan khusus untuk target audiens yang berbeda.

promotion strategymerupakan cara bagaimana mempromosikan konten agar dapat diterima dan menarik perhatian audiens.

governance strategy: berisi tentang bagaimana kita mengelola konten dan menjaga kualitasnya agar selalu relevan dan tidak menimbulkan suatu permasalahan.

community building strategy: merupakan langkah dimana suatu usaha mengembangkan audiens mereka dan tidak hanya menjaga hubungan dengan audiens yang telah ada.

  • Design/User Experience Strategy

User Experience (UX) berbicara tentang bagaimana sebuah platform berkerja dan bagaimana tampilanya. Ketika business goals, content strategy, features, dan visual identity bekerja bersama-sama, experience lebih dari sekadar utilitas untuk kenikmatan aktual. Berikut beberapa komponen untuk memadukan business goals dengan user experience:

user research: merupakan langkah pertama untuk menentukan strategy mengetahui audiensMarket research (kualitatif dan kuantitatif), interviews, user personas, empathy maps dan berbagai alat lainnya dapat membantu mendapatkan gambaran yang kuat tentang audiens.

UX tools: Langkah selanjutnya adalah mengatur data yang diperoleh dari riset user menjadi insights yang dapat ditindaklanjuti. Site maps, wireframes dan digital atau paper prototypes atau paper, dan UX tools lainnya akan membantu memetakan dan audit cerita menarik.

mobile first: Pembuatan aplikasi saat ini sedang menjadi trend dikalangan pengusaha atau stratup, mereka berkeyakinan siapa yang paling cepat membuat aplikasi akan menguasai pasar yang ada dan menarik banyak konsumen. Selain itu, penggunaan aplikasi juga menambah nilai tersendiri dimata user.

  • Measurement Strategy

Dijaman yang sudah semakin maju ini, jumlah data yang tersedia semakin banyak dan abstrak. Mendapatkan nilai lebih dari data yang didapat merupakan misi banyak usaha sekarang ini. Measurement Strategy akan membantu mendapatkan insights yang dapat ditindaklanjuti dari banyaknya jumlah data yang ada. Berikut merupakan hal-hal penting yang perlu diperhatikan:

Differentiating Between Engagement and Conversion. Engagement menggunakan alat digital untuk menemukan, mendengarkan, dan memobilisasi komunitas yang sejalan atau memiliki ketertarikan konsep yang sama dengan konten yang dibagikan. Conversion mengambil tindakan, seperti mengklik iklan atau membeli produk.

Identifying Relevant Key Performance Indicators (KPIs), Targets, and Objectives. KPIs diterapkan untuk mengidentifikasi penggunaan secara aktif oleh user. Mulai dari melacak kebiasaan hingga apa yang mereka sukai dan tidak sukai.

Measuring Content Popularity and Performance. Melacak like traffic, bounce rate, dan shares yang dilakukan user dapat membantu meningkatkan konten yang dibuat untuk menarik lebih banyak audiens.

Measuring Design. Alat analisis digital dapat mengukur kinerja elemen desain web, seperti pilihan image dan calls to action.

 

Kerangka Kerja Strategi Konten The Mightybytes

Kerangka kerja The Mightybytes memecahkan tantangan pada empat tahap proses pengembangan pemasaran konten: strategic planning, content creation, promotion, and analysis.

  • Strategic Planning: Getting buy-in. Perencanaan seputar kerangka kerja ini membangun pemahaman bersama di seluruh tim tentang:
    • Mendefinisikan “good performance
    • Memilih Key Performance Indicators
    • Proses untuk menganalisis metrik untuk mendapatkan insigth yang dapat ditindaklanjuti
Use our Content Strategy Framework to get buy-in from all stakeholders when developing your strategy.
  • Content Creation: Tying content to strategic goals. Membuat tautan antara strategi, konten, dan metrik secara eksplisit ke:
    • Memberikan panduan untuk penulis, desainer, dan pembuat konten lainnya
    • Memudahkan eksekutif dan manajer untuk memberikan umpan balik yang bermanfaat
  •  Promotion: Ensuring your target audience finds your content. Membuat konten hanyalah sebagian dari langkah yang harus dikerjkan, setengah lainnya mempromosikannya sehingga audiens tmenemukan karya yang berguna dan menarik untuk mereka. Merencanakan promosi pada tahap strategi memastikan bahwa:
    • Optimalisasi konten yang ditargetkan pada audiens
    • Metrik indikator kinerja harus selaras dengan promosi yang dilakukan
Reference your Content Strategy Framework when creating content to ensure that you create content that aligns
with your strategic goals.
  • Analysis: Identifying actionable insights. Atur tahapan untuk analisis yang efektif dengan memilih KPIs, target, dan segmen sebelum memulai membuat konten. Saat data masuk, dua kepuusan uttama akan dibuat:
    • Konten / kampanye apa yang harus kita alokasikan lebih banyak waktu dan biaya?
    • Konten / kampanye apa yang harus kita hentikan?
Establishing your performance criteria in advance makes it easier to make data-based decisions about what aspects of your content strategy to keep and what to change over time.

 

Content Strategy Framework Walkthrough

Nama Organisasi

  1. Misi
2. Tujuan Perusahaan Apa yang dilakukan perusahaan untuk menjalankan misi
3. Tujuan Website Apa strategi spesifik yang dapat dilakukan pada website agar mencapai misi
4. Tujuan target audiens Apa yang dipelajari atau dilakukan oleh target audience ketika mengunjungi website
5. Hipotesis Konten Konten apa yang mendukung tujuan website dan tujuan target audiens
6. Promosi Bagaimana orang akan menemukan kontennya?
7. Key Performance Indicator Pengukuran yang membantu unruk memahami apakah tujuan target audiens telah terpenuhi
8. Target Indicator sukses dan gagal yang telah ditentukan sebelumnya
9. Segmentasi Sekelompok pengunjung situs dengan perilaku, sumber, atau outcomes yang sama
  • Mission Statement

Kami mulai dengan pernyataan misi organisasi. Kami menyertakan langkah ini karena dua alasan:

  1. Memulai dengan hal-hal yang mudah adalah pemanasan yang bagus untuk pekerjaan yang lebih sulit di depan
  2. Pernyataan misi bisa tidak jelas, tetapi tujuan dan sasaran harus spesifik dan terukur.
  • Tujuan Perusahaan

Langkah pertama dalam setiap proses strategi adalah mengidentifikasi apa yang ingin Anda capai. Di ruang digital, di mana konten dapat dibuat dengan mengklik tombol, organisasi dapat dengan mudah terganggu dan usaha sia-sia, sehingga penting untuk mengikat setiap inisiatif digital kembali ke tujuan organisasi. Lagi pula, jika inisiatif digital Anda tidak membantu Anda mencapai tujuan organisasi, lalu apa gunanya mengejarnya?

  • Tujuan Website

Selanjutnya, terjemahkan sasaran organisasi menjadi sasaran yang dapat dicapai melalui platform digital yang Anda kembangkan strategi. Kuncinya di sini adalah untuk mengingat bahwa platform digital Anda hanya satu aspek dari organisasi Anda. Lagi pula, sebuah situs web tidak akan pernah bisa melobi seorang senator secara langsung, halaman Facebook tidak dapat mengirim makanan, dan akun Twitter tidak dapat melakukan jurnalisme investigatif. Untuk keperluan bekerja pada strategi platform digital Anda, identifikasi tujuan untuk tugas-tugas yang dapat dilakukan platform terbaik

Membuat perbedaan antara tujuan platform organisasi dan digital ini sangat penting untuk menjaga strategi digital di tempat yang tepat: melayani keseluruhan tujuan organisasi. Sasaran platform digital dapat diukur, spesifik, dan memiliki peta jalan yang jelas untuk peningkatan.

  • Tujuan Target Audiens

Sekarang setelah Anda mengidentifikasi sasaran platform digital, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi sasaran audiens yang tumpang tindih dengan tujuan organisasi. Orang-orang datang ke situs Anda karena suatu alasan: mereka ingin mempelajari sesuatu atau membeli sesuatu atau melakukan sesuatu. Melakukan penelitian khalayak, sebuah topik yang kami bahas dengan sangat terperinci di Bab 2, membantu Anda mengidentifikasi sasaran audiens target Anda.

Kunci dari strategi pemasaran digital yang efektif adalah untuk mengetahui konten minimum yang akan membujuk audiens target Anda untuk melakukan bisnis dengan Anda daripada pesaing. Misalnya, audiens target Anda mungkin lebih suka sesi pelatihan satu lawan satu, tetapi akan puas dengan tutorial video. Tidak ada satu metode yang mudah untuk menciptakan keseimbangan yang sempurna antara audiensi dan tujuan organisasi.

Dapatkan orang yang tepat di proyek: ahli strategi konten untuk mewakili kebutuhan dan minat audiens Anda, orang pemasaran untuk mewakili tujuan bisnis situs web, dan pro UX untuk mengetahui bagaimana Anda dapat menyatukan tujuan dan merancang tugas bersama. Orang-orang ini akan memastikan bahwa audiens target Anda mendapatkan perwakilan yang adil ketika menetapkan tujuan bisnis dan pemasaran untuk proyek situs web dengan memasukkan pengguna dalam proses kapan pun memungkinkan melalui wawancara, penelitian kualitatif dan kuantitatif, prototipe yang diuji manusia, dan sebagainya.

  • Hipotesis Konten

Segmen kerangka ini adalah hipotesis Anda tentang konten yang menurut Anda paling baik meyakinkan pengunjung situs untuk mengambil tindakan.

  • Promosi

Sekarang setelah Anda memiliki hipotesis tentang jenis konten apa yang paling sesuai dengan situs web dan sasaran audiens target Anda, langkah selanjutnya adalah memutuskan bagaimana mempromosikan konten tersebut sehingga audiens target Anda dapat menemukannya. Inti dari strategi konten adalah untuk menginspirasi audiens Anda untuk mengambil tindakan, dan langkah pertama di jalur itu adalah agar audiens Anda benar-benar menemukannya! Pada bagian model ini, masuk akal untuk mencantumkan platform utama Anda, karena Anda akan menggunakan informasi itu untuk menentukan metrik kesuksesan Anda. Dalam contoh kami, Roadshare Chicago mempromosikan buku putih terutama melalui email dan testimonial melalui Facebook dan Twitter.

  • Key Performance Indicator

KPI, atau indikator kinerja utama, sesuai dengan namanya: mereka menunjukkan apakah sebuah inisiatif berhasil atau tidak dalam tujuannya. Anda dapat dan harus mengukur berbagai hal untuk situs web dan kampanye digital Anda, tetapi ketika merencanakan strategi keseluruhan Anda, identifikasi hanya satu atau dua KPI penting, tingkat tinggi. Ini tidak berarti Anda harus berhenti mengukur yang lainnya. Itu hanya berarti Anda harus jelas tentang prioritas Anda. Penting untuk melakukan ini di awal, karena indikator ini akan menginformasikan banyak keputusan strategis ketika Anda menemukan strategi konten.

Dalam buku mereka Lean Analytics, penulis Alistair Croll dan Benjamin Yoskovitz memuji kebaikan menemukan satu metrik yang penting (OMTM). Perusahaan dapat mengukur lusinan metrik yang akan mengungkapkan wawasan kinerja, tetapi pada waktu tertentu dalam siklus bisnis, ada metrik tunggal yang penting di atas yang lainnya. Jika Anda baru memulai, ini mungkin menimbulkan kesadaran, jadi bersihkan lalu lintas rujukan dari sumber atau

suka di Facebook mungkin OMTM. Jika Anda lebih jauh dalam siklus kehidupan bisnis, rujukan, atau tingkat churn — tingkat di mana pengguna meninggalkan situs Anda, tutup akun mereka, dll — selama bulan tertentu mungkin paling penting bagi Anda.

  • Target

KPI harus dipasangkan dengan target dan kerangka waktu untuk menetapkan harapan yang realistis untuk peningkatan yang stabil dan terukur. Katakanlah bahwa tingkat konversi keanggotaan perusahaan X selama enam bulan terakhir adalah 25%. Apakah itu baik atau buruk? Jika targetnya 15%, itu hebat, tetapi jika targetnya 60%, itu tidak benar. Cara terbaik untuk menetapkan target adalah meninjau kinerja historis dan kemudian menetapkan langkah selanjutnya yang masuk akal. Jika Anda tidak memiliki kinerja historis, cukup pilih nomor yang terasa masuk akal dan cobalah. Itu mungkin terlihat informal, tetapi kenyataannya adalah Anda harus memulai suatu tempat. Mengumpulkan data kinerja historis akan membantu Anda menetapkan target yang lebih masuk akal dari waktu ke waktu.

  • Segemntasi

“Segmen data” adalah istilah teknis yang digunakan dalam perangkat lunak analitik untuk merujuk pada sekelompok individu yang serupa dalam cara pemasaran tertentu yang terkait. Ada tiga dasar kategori segmentasi:

  1. Akuisisi: Bagaimana pengunjung sampai ke situs Anda? Ini termasuk iklan berbayar, pencarian organik, langsung, media sosial, pemasaran email, dll.
  2. Perilaku: Apa yang dilakukan orang di situs Anda? Ini termasuk halaman mengunjungi dan menggunakan alat apa pun yang Anda berikan.
  3. Hasil: Apakah kita mencapai tujuan konversi kita? Mulai dari mendaftar untuk nawala hingga membeli produk.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *